Rabu, 26 Maret 2014

KONFLIK INTRAPERSONAL

           Materi ini adalah materi pertama yang di posting di blog kami, dan ini merupakan blog pertama yang  kami buat untuk memposting tugas praktikum manajemen konflik. Jadi harap di maklumi yaa bila ada kesalahan dalam postingan kami kali ini. 
Dalam pembahasan yang pertama ini kami akan membahas tentang konflik intrapersonal beserta contoh kasus dan analisisnya. Sebelumnya kita akan membahas mengenai pengertian konflik terlebih dahulu.
1.     Pengertian Konflik
Apa itu konflik ? sepertinya kita sering mendengar kata konflik, dan konflik pun selalu kita temui di kehidupan kita dimanapun kita berada. Kami akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu konflik menurut para ahli :

  • Menurut Daniel Webster yang ditulis di buku Peg Pickering (2000),mendefinisikan konflik sebagai persaingan pertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok satu sama lain, atau keadaan perilaku yang bertentangan, atau perselisihan akibat kebutuhan, dorongan, keinginan, atau tuntutan yang bertentangan.
  • Menurut Robbins (1996) dalam “Organization Behavior” menjelaskan bahwa konflik adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.
  • Menurut Luthans (1981) mendefiniskan bahwa konflik adalah kondisi yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan yang saling bertentengan. Kekuatan-kekuatan ini bersumber pada keinginan manusia.

Jadi, Konflik adalah adanya pertentangan yang timbul di dalam seseorang (masalah intern) maupun dengan orang lain (masalah ekstern) yang ada di sekitarnya. Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement), adanya keteganyan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antar kedua belah pihak, sampai kepada mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai pengahalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing.
Nah, setelah kita tahu apa itu konflik, sekarang kita akan membahas mengenai konflik intrapersonal yang merupakan tema pembahasan kita kali ini.
2.     Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal termasuk jenis konflik, menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel. Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal sebagai berikut:
  1. Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing.
  2. Beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranan dan kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.
  3. Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara dorongan dan tujuan
  4. Terdapatnya baik aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi tujuan-tujuan yang diinginkan.
Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
a) Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama        menarik.
b) Konflik pendekatan – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.
c) Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus. 


Contoh Kasus


Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda satu dengan lainnya. Kebutuhan dan kepentingan akan suatu hal yang nyata dalam hidupnya inilah yang menjadi factor penyebab konflik. Karena, dalam menjalani hidup , seseorang harus dihadapkan pada dua pilihan yang pada akhirnya harus menentukan salah satu di antaranya yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya.
Sebagai contoh, misalnya salah satu anggota dari kelompok kami yang bernama Muhamril Diapari, kita sebut saja Aril. Dia membutuhkan sebuah laptop dengan kualitas yang terbaik tentunya dengan harga yang terjangkau, sesuai dengan keuangan yang Dia miliki sekarang. Namun, setelah dia melihat referensi penjualan laptop di internet, Dia menemukan dua pilihan laptop, yang pertama ada Asus dengan performa dan kualitas yang bagus tetapi dengan harga yang mahal, kedua ada Acer dengan performa dan kualitas yang kurang bagus dan tentunya dengan harga yang lebih murah. Disini, Aril mengalami kegalauan Dia harus memilih salah satu dari kedua produk tersebut, apabila Aril memilih Asus Dia akan mendapatkan laptop yang sesuai dengan keinginanya tetapi budget yang dia miliki tidak memungkinkan dan apabila Aril memilih Acer dia bisa langsung membelinya tetapi, keinginan dia untuk mendapatkan laptop dengan kualitas terbaik tidak dapat terpenuhi. Apa yang harus Aril lakukan? Disini, kita akan membantu Aril dengan memberikan solusi dan analisis dari konflik yang sedang dihadapinya.
Solusinya, mengatasi dan menyelesaikan suatu konflik bukanlah suatu hal yang mudah. Cepat tidaknya suatu konflik dapat diatasi tergantung pada kesediaan dan keterbukaan individu yang bersangkutan untuk menyelesaikan konflik secara efektif.  Atur dan rencanakan kembali keuangan untuk beberapa waktu kedepan, sampai uang yang dimiliki sudah cukup untuk mendapatkan laptop dengan kualitas yang terbaik.
Analisisnya, menurut bentuk – bentuk konflik, konflik ini termasuk ke dalam konflik pendekatan-pendekatan, dimana seseorang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik. Sedangkan, Menurut metode konflik intrapersonal konflik ini perlu diselesaikan dengan adanya kesabaran untuk mendapatkan kualitas laptop yang baik sesuai dengan yang diharapkan. Setiap keputusan untuk memilih dua hal yang sama-sama menarik harus di pikirkan terlebih dahulu secara matang, tentunya dengan perencanaan yang telah di buat. Karena tanpa di pikirkan terlebih dahulu, dan langsung mengambil tindakan maka kita harus siap dengan konsekuensinya, dan diperkirakan kita tidak akan mendapatkan barang atau pilihan yang sesuai dengan keinginan kita. Konflik yang diatur dan ditata secara baik dapat menjadi sebuah keuntungan, disinilah kita harus memenejemenkan sebuah konflik, agar konflik tersebut berakhir menjadi sebuah keberutungan, bukan malah menjadi sebuah keburukan.
Cukup panjang juga yaa pembahasan kami ini, tapi seperti itulah penjelasan kami mengenai konflik intrapersonal yang mencakup contoh kasus dan analisisnya. Semoga, penjelasan kami kali ini dapat bermanfaat dan bisa membantu dalam penyelesaian konflik intrapersonal yang sedang kamu alami. 


Terimakasih sudah membaca postingan pertama kami, sampai bertemu di postingan kami selanjutnya yaa… J

0 komentar:

Posting Komentar