Studi Kasus
: Masalah yang di hadapi,
PT. Bank Buana yaitu penurunan kinerja dan masalah dalam pengelolaan keuangan
karena ulah dari Direktur Utama dan Manager Keuangannya yang di anggap memiliki
kerjasama untuk memperkaya diri mereka sendiri, sehingga PT. Rasyid Lampulo
memutuskan upaya merger PT. Bank Buana dengan PT. Bank Angkasa. Pada saat
penggabungan terjadi masalah dimana 3 Manager lain yang merasa tidak bersalah
menolak untuk ditempatkan sebagai bawahan, karena merasa kualifikasi mereka
lebih unggul.
Untuk menemukan solusi
dalam kasus ini, dimana kedua bank antara PT. Bank Buana dengan PT. Bank
Angkasa akan melakukan merger, yang pertama harus kita
lakukan adalah mengidentifikasi masalah pokoknya terlebih dahulu. Setelah
masalah di identifikasi, kita dapat menentukan solusi untuk memecahkan masalah.
Perlu dipilih mana yang menjadi masalah inti dan mana masalah yang terjadi karena masalah emosional.
Solusi Masalah
Dalam
menyelesaikan kasus ini, diperlukan solusi yang benar-benar disetujui oleh
semua pihak. Tidak mudah untuk menemukan solusi yang bisa disepakati oleh semua
pihak yang berkonflik, maka dari itu kami telah berdikusi untuk menyelesaikan
kasus ini menurut pandangan kelompok kami.
Solusi untuk menyelesaikan masalah ini adalah :
- Hal pertama yang harus dilakukan sebaiknya PT. Bank Buana dengan PT. Bank Angkasa di pertemukan termasuk juga PT. Rasyid Lampulo selaku bank induk untuk melakukan perundingan dalam mengambil keputusan secara adil dan bijaksana.
- Kemudian karena direktur utama dan manager keuangan dari PT. Bank Buana adalah penyebab penurunan Bank Buana, maka akan lebih baik jika menempatkan direktur utama dan manager keuangan dari PT. Bank Angkasa untuk menduduki jabatan sebagai direktur utama dan manager keuangan.
- Untuk menempatkan posisi 3 manager (personalia, produksi dan marketing), memang sulit karena manager dari Bank Buana memiliki kualifikasi yang baik, namun di sisi lain Bank Angkasa tidak akan menerima jika mereka ditempatkan di bawah manajer dari Bank Buana. Maka akan lebih baik dari ketiga bank tersebut merudingkan secara seksama bagaimana keputusan yang akan di ambil PT. Bank Buana, PT. Bank Angksa di bawah naungan PT. Rasyid Lampulo membuat kualifikasi yang pantas dan mangadakan tes kembali kepada para manager tersebut. Kualifikasi tidak hanya dilihat dari pendidikan namun di lihat juga dari pengalaman, prestasi kerjanya selama menjabat produktivitas kerjanya, sikapnya, dan kompetisi yang dia miliki. Lalu mengadakan tes kembali sebagai keyakinan untuk mengambil keputusan.
- Setelah masing-masing pihak setuju dengan hasil perundingan maka di buatlah perjanjian sebagai bukti semuanya telah menyetujui dan konsisten dengan keputusannya.
- Membuat kembali rancangan ulang asset yang dimilki, membuat anggaran keuangan dengan maksimal dan terinci.
Untuk
menyelesaikan kasus ini, para pimpinan harus menyelesaikan konflik dengan adil
dan bijaksana. Data yang di kumpulkan untuk menyelesaikan masalah ini harus
transparan, kedua pihak yang berkonflik juga harus membicarakan masalah dengan cara
musyawarah dan buat kesepakatan yang mengikat.
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar